People
Kata kinerja atau job performance mempunyai arti prestasi sesungguhnya atau prestasi kerja yang bisa dicapai organisasi atau perusahaan. Sedangkan arti dari kata indikator kinerja yaitu nilai maupun karakter tertentu yang dipakai untuk pengukuran output dan income. Indikator ini berguna sebagai penentu keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan.
Indikator Kinerja Karyawan
Indikator adalah alat untuk menjelaskan suatu kondisi. Jika sesuai akan dikatakan bagus. Jika belum sesuai akan dikatakan kurang atau tidak bagus. Indikator ini juga mencerminkan tingkat pemahaman karyawan terhadap pekerjaannya, dan harus dapat dipahami oleh semua karyawan.
Indikator juga menjelaskan tentang kinerja. Hal yang sudah direncanakan nantinya akan menjadi patokan cara kinerja organisasi. Keberhasilan pencapaian masing-masing bisa diukur dengan memakai indikator tersebut.
Tipe dari Indikator Kinerja Karyawan
Tipe indikator terdiri dari satuan serta angka. Angka menjelaskan nilai, satuan, beserta artinya. Angka yang dipakai untuk indikator kinerja akan menghasilkan beberapa tipe indikator lagi. Berdasarkan tipenya, indikator dibagi menjadi beberapa yaitu sebagai berikut ini.
Kualitatif
Indikator yang satu ini merupakan pengganti dari angka dengan menggunakan bentuk kualitatif. Nilai yang diberikan berupa kelompok derajat kualitatif yang urut dalam rentang skala. Skala yang digunakan biasanya terdiri dari dua atau lebih.
Kuantitatif
Penggunaan indikator kinerja kuantitatif yang baik dan tepat bisa mengurangi subjektivitas. Metodenya dengan cara melengkapi rentang skala dengan menggunakan seperangkat kriteria pemenuhan kualitas. Ada baiknya kriteria sudah ditentukan ketika tahap perencanaan.
Ini dia contoh kriteria yang tepat:
Kuantitas Absolut
Tipe indikator yang selanjutnya adalah kuantitas absolut yang menggunakan angka absolut. Angka absolut merupakan angka bilangan positif, negatif, nol yang sudah termasuk di dalam bentuk pecahan ataupun desimal. Contohnya seperti jumlah peserta yang mengikuti pelatihan (50 orang), suhu dalam lemari es (minus 10 derajat Celcius), serta rata-rata nilai ulangan peserta (6,5 per orangnya).
Persentase
Indikator dengan tipe ini menggunakan perbandingan maupun proporsi angka absolut dari sesuatu hal yang diukur dengan menggunakan total populasi. Presentasi umum yang berupa angka positif termasuk ke dalam bentuk pecahan desimal.
Contohnya seperti persentase daratan yang ditutup hutan (27.5%) artinya luas daratan yang ditutupi oleh hutan dibandingkan dengan total luas daratan. Persentase penduduk usia produktif total penduduk (41,38%) berarti jumlah penduduk yang usianya produktif dibandingkan dengan jumlah total penduduk.
Rasio
Pengertian dari tipe indikator rasio adalah perbandingan angka absolut dari suatu hal yang diukur dengan menggunakan angka absolut lain yang masih berkaitan. Contohnya rasio peserta pelatihan pria dengan peserta pelatihan wanita, rasio dokter per 1000 orang penduduk, dan rasio guru dengan siswa-siswi.
Rata-Rata
Angka di dalam tipe indikator rata-rata ini adalah angka dari jumlah kejadian serta populasi. Angka rata-rata adalah pembagian total angka dengan jumlah kejadian serta populasi yang setelah itu akan dibagi dengan jumlah kejadian maupun jumlah populasi. Contohnya angka partisipasi kasar, angka penghilangan hutan, serta angka kematian bayi.
Indeks
Tipe indikator kinerja yang terakhir adalah indeks. Angka dalam bentuk indeks ini biasanya digabung dengan angka indikator lain yang sudah dihimpun dengan melalui formula ataupun pembobolan yang ada pada masing-masing variabel.
Contohnya seperti Indeks Kemiskinan Manusia, yang berupa angka buta huruf dewasa, angka kurang layaknya kualitas kehidupan seperti air bersih dan sarana kesehatan, serta persentase balita yang kekurangan gizi. Selain itu contoh lainnya adalah Indeks Pembangunan Manusia yang dihitung dari indeks pendidikan, yang terdiri dari angka rata-rata lamanya bersekolah serta angka melek huruf, angka pengeluaran per kapita riil, serta angka harapan hidup saat lahir.
Cara Mengukur Kinerja
Setelah Anda mengetahui tipe indikator yang digunakan dalam indikator kinerja maka langkah selanjutnya adalah mengetahui cara mengukur kinerjanya. Dalam pengukuran kinerja karyawan terdapat KPI yang merupakan kunci penting.
Berikut beberapa hal yang perlu dirumuskan dalam KPI seperti:
Menentukan Objektif
Dalam menentukan KPI harus menentukan dulu tujuan maupun objektif dari pembuatan KPI. Misalnya seperti fungsi mengukur kinerja karyawan dalam mencapai target perusahaan maupun organisasi. Tujuannya haruslah jelas. Pengelola perusahaan bisa menyesuaikan pada penilaian kinerja yang lain sesuai dengan tujuan yang tadinya sudah disepakati bersama.
Sebaiknya Anda merencanakan input-proses-output dengan matang yang akan dipakai oleh karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Ini bisa memudahkan pengelola perusahaan dalam menilai kinerja karyawan.
Metode yang Dipakai
Pengelola perusahaan wajib mencari metode yang efektif dan efisien sebagai indikator serta pengukur kinerja karyawan. Pemberian apresiasi maupun hukuman kepada karyawan harus bisa memunculkan motivasi dalam bekerja, sehingga bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Metode indikator kinerja yang dipakai perlu disesuaikan dengan objektif yang sudah disepakati sebelumnya. Hal tersebut dipakai supaya kinerja karyawan tetap terjaga sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Evaluasi
Setelah Anda mencoba untuk menentukan objektif serta metode yang baik dan tepat, maka selanjutnya langkah yang bisa diambil yakni dengan melakukan evaluasi. Evaluasi menjadi hal penting untuk mengetahui apakah kinerja karyawan sedang mengalami penurunan, serta bisa langsung mencari solusi dari permasalahan yang ada. Dengan melakukan evaluasi gambaran permasalahan serta tantangan yang dihadapi, maka masalah akan bisa diatasi dengan lebih mudah.
Indikator Utama Kinerja Karyawan
1. Kompensasi atau Insentif
Kompensasi diberikan kepada para karyawan dalam bentuk bonus bagi karyawan yang mampu mencapai sejumlah peningkatan ataupun target. Kompensasi ini bisa menjadi pendorong untuk meningkatkan performa. Hal lainnya juga bisa diberikan sebagai bentuk penghargaan karena lebih efektif untuk memacu kinerja karyawan untuk ikut berkontribusi lebih baik.
2. Motivasi Kerja
Motivasi adalah dorongan yang muncul pada setiap individu, baik secara sadar maupun tidak sadar, dalam melakukan pekerjaan. Setiap karyawan pastinya memiliki motivasi yang berbeda.
3. Gaya Kepemimpinan
Cara atasan dalam memimpin karyawan sangat memberikan pengaruh besar pada performa perusahaan itu sendiri. Karyawan yang mempunyai pemimpin yang baik pastinya bisa memberikan performa kinerja yang baik pula.
4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang nyaman dan bersih pastinya akan membuat suasana menjadi tenang serta lebih fokus untuk bekerja. Selain itu perlengkapan kantor yang lengkap serta nyaman akan membuat setiap karyawan lebih betah dan bisa bekerja dengan maksimal.
Beberapa hal yang perlu diketahui seperti tipe indikator, cara mengukur kinerja karyawan, serta balanced scorecard karyawan, Anda bisa mendapatkan ulasan lebih lengkapnya di GML.
GML Performance Consulting
Subscribe our latest insight and event
FOLLOW US
© 2024 ONE GML Consulting