CDHX
Menuju Indonesia Emas: Butuh SDM Super!
Pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan investasi strategis yang krusial dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam lanskap global yang semakin kompetitif dan dinamis, tuntutan terhadap kualitas SDM semakin meningkat.
Peran praktisi Human Resources (HR) dalam hal ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Mereka memiliki tanggung jawab yang besar dalam merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi program-program pengembangan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan bisnis dan perkembangan zaman. Melalui serangkaian upaya yang terukur, praktisi HR dapat membekali karyawan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan lanskap bisnis yang sangat cepat, kompetensi yang dibutuhkan oleh tenaga kerja juga terus berevolusi. Keterampilan teknis yang mumpuni, seperti kemampuan analisis data, pemrograman dan pemanfaatan teknologi digital menjadi semakin penting.
Selain itu soft skill seperti kreativitas, inovasi, kemampuan berpikir kritis dan kecakapan berkomunikasi juga sangat dibutuhkan untuk mendukung kinerja individu dan organisasi. Praktisi HR harus mampu mengidentifikasi gap kompetensi yang ada dalam organisasi dan merancang program pengembangan yang efektif untuk menutupi gap tersebut.
Dalam konteks Indonesia, pengembangan kompetensi SDM menjadi semakin mendesak mengingat tantangan demografi yang dihadapi. Bonus demografi yang saat ini dinikmati Indonesia harus dimanfaatkan secara optimal dengan cara meningkatkan kualitas SDM. Jika tidak dikelola dengan baik, bonus demografi justru dapat menjadi beban. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan SDM harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah, perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan.
Namun dalam upaya mengembangkan kompetensi SDM, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya pengembangan kompetensi di kalangan manajemen puncak. Seringkali pengembangan kompetensi dianggap sebagai biaya yang tidak produktif dan lebih diprioritaskan pada kegiatan operasional sehari-hari. Selain itu keterbatasan anggaran, kurangnya tenaga ahli dan resistensi terhadap perubahan juga menjadi kendala dalam pelaksanaan program pengembangan kompetensi.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha dan lembaga pendidikan. Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan yang mendukung pengembangan kompetensi SDM, seperti penyediaan insentif bagi perusahaan yang melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan.
Dunia usaha juga perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pengembangan kompetensi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi pembelajaran. Sementara itu, lembaga pendidikan perlu terus berinovasi dalam mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri.
Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) adalah sebuah inisiatif atau gerakan bersama dalam tingkat nasional yang digagas oleh berbagai pihak, baik individu, lembaga swadaya masyarakat, asosiasi, akademisi dan didukung oleh pemerintah untuk tujuan yang sama yaitu menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas dan berdaya saing.
GNIK bersama dengan One GML dan QuBisa terus berupaya untuk mendukung pengembangan kompetensi masyarakat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dan mengecilkan tantangan-tantangan yang ada. Salah satu bentuk dukungan riil diberikan di quarter akhir 2024 ini adalah dengan memberikan program sertifikasi MSDM dengan harga yang sangat terjangkau untuk praktisi HR di seluruh Indonesia.
Sertifikasi dilakukan dengan metode pembelajaran mix syncronous dan asynchronous, mulai dari proses pembelajaran, bimbingan teknis (Bimtek), hingga proses uji jarak jauh dengan para asesor LSP sehingga dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sebagai penutup, pengembangan kompetensi SDM merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan dan negara. Praktisi HR sebagai ujung tombak dalam pengembangan SDM memiliki peran yang sangat strategis. Dengan komitmen dan kerja sama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan, Indonesia dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Penulis:
Kartika Indradjaja, M.Psi., Psikolog
Chief of People Synergy of ONE GML
Editor:
Ivan Mulyadi
Subscribe our latest insight and event
FOLLOW US
© 2024 ONE GML Consulting