Insight     KPI: Tips Mengukur dan Mengevaluasinya

KPI: Tips Mengukur dan Mengevaluasinya

Dec 08, 2021

People

Share it:
            

Semakin banyak jumlah individu dalam organisasi, akan semakin sulit pula memonitor kinerja masing-masing individunya. Padahal semua pekerjaan yang dilakukan masing-masing individu akan berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan. 

 

Inilah mengapa pengukuran kinerja atau Key Performance Indicator (KPI) https://www.klipfolio.com/blog/kpi-importance menjadi penting, dan harus dilakukan secara konsisten per durasi waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Pengukuran sendiri akan mendorong terciptanya pola perilaku kerja yang sehat. Sistem pengukuran yang benar akan turut mendorong terciptanya perilaku kerja individu yang baik. Sebaliknya, jika sistem pengukuran buruk cenderung akan mendorong perilaku kerja yang buruk.

 

Pengukuran juga penting supaya seseorang bisa benar-benar mengetahui apa saja potensi yang dimilikinya, baik yang sudah terlihat jelas, maupun yang belum tergali. Hasil pengukuran bahkan bisa mengungkap potensi tersembunyi yang sebenarnya dimiliki oleh seorang pekerja, yang setelah itu bisa menambah KPI yang baru. KPI sendiri tidak bisa dinilai hanya berdasarkan intuisi semata, tidak bisa dinilai hanya dalam durasi waktu yang singkat, atau diteliti pada awalnya saja. 

 

Baik dari sisi atasan maupun bawahan, bisa terjadi kesepakatan penilaian apakah seseorang mampu mencapai berbagai target yang sudah ditetapkan. Tergantung dari kemampuan masing-masing individu, KPI bisa dikurangi jika ternyata terlalu sulit untuk dipenuhi, atau ditambah jika ternyata yang bersangkutan mampu mencapai atau bahkan melampauinya. Melihat hal tersebut, jelas bahwa KPI diperlukan untuk menentukan apa saja deskripsi pekerjaan seseorang, sekaligus bagaimana kinerja atau prestasinya dalam memenuhi pekerjaan tersebut. 

 

Kita bisa belajar dari pelayanan pelanggan yang dilakukan bank-bank, bagaimana pelayanan para teller atau customer service-nya yang ramah dan bersahabat bisa menciptakan kepuasan pelanggan. Studi banding pun bisa dilakukan antara beberapa bank untuk mengidentifikasi apa yang menjadi pendorong utama munculnya kepuasan pelanggan. Selain itu studi banding berguna juga untuk menilai seberapa tepat intuisi para pemimpin bank tentang performa kinerja yang ada.

 

Dalam hal ini apa yang tadinya dianggap penting untuk menciptakan kepuasan pelanggan, bisa jadi bukan menjadi indikator utama, dan harus diganti dengan KPI yang lain. Hasilnya, perusahaan harus menata ulang indikatornya dan mengubah berbagai prioritas yang ada untuk perbaikan kualitas pelayanan pelanggan yang ada. Pengukuran penting dilakukan karena intuisi bisnis yang dimiliki oleh para pemimpin bisnis yang berpengalaman sekalipun bisa saja salah.

 

Selain itu salah satu cara memastikan apakah KPI seseorang sudah selaras dengan tujuan organisasinya, adalah melalui kemampuan perusahaan dalam menurunkan KPI organisasi dari kelompok paling atas hingga paling bawah. Dimulai dari level perusahaan, divisi, departemen sampai individu. Selain itu berbagai hal penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun KPI adalah:

 

  • Berapa biasanya nilai KPI yang ada?
  • Seberapa besar variasi data?
  • Bagaimana distribusi/bentuk dari data?
  • Apakah ada pencilan (outliers) dalam data?
  • Seberapa baik performa KPI dalam memenuhi target?

 

 

Pengukuran KPI pada era digital ini menjadi penting, karena organisasi semakin dituntut untuk berinvestasi pada SDM sebagai aset perusahaan yang paling penting. Jangan lupa pula aktivitas pengukuran, evaluasi, serta penyelarasan KPI dengan target individu dan organisasi harus dilakukan secara konsisten dan berkala. 

 

Dalam dunia yang sarat perubahan ini, evaluasi kinerja yang dilakukan secara lebih transparan dengan review yang lebih intens bisa meningkatkan engagement baik antar sesama karyawan, dan karyawan terhadap organisasi. Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan level kinerja organisasi yang awalnya sekadar bicara” pengukuran “ dan  “pengelolaan” menjadi sebuah “keterikatan” atau “engagement”. 

 

Ivan Mulyadi

 

Sumber: 

Artikel Unlocking KPI

Djunaidi Baharudin – Strategy & Execution Chief of Tribe


More Insight

How we can help your organization?

ONE GML

Subscribe our latest insight and event


CAREERSABOUT USCONTACT US

FOLLOW US

linkedin
fb
ig

© 2024 ONE GML Consulting