CDHX
Berdasarkan pandangan psikologi perkembangan, pensiun dijelaskan sebagai suatu masa transisi pola hidup. Transisi ini meliputi perubahan minat, nilai dan perubahan dalam segenap aspek kehidupan seseorang. Jadi seseorang yang memasuki masa pensiun, bisa mengubah arah hidupnya dengan mengerjakan aktivitas lain, atau tidak lagi mengerjakan aktivitas tertentu (Schawrz dalam Hurlock, 1983).
Memasuki usia pensiun adalah suatu proses berakhirnya masa kerja secara rutin dan mulai memasuki masa beristirahat, karena masa kerja secara aktif telah berakhir. Masa pensiun tersebut kadang dianggap sebagai masa yang cukup memprihatinkan, karena adanya persepsi yang kurang tepat dalam memaknai masa pensiun tersebut. Contoh dampak yang sering muncul pada masa pensiun akibat ketidaksiapan seseorang dalam menghadapi pensiun:
Ketika memasuki usia pensiun, Anda tidak lagi melakukan rutinitas. Banyak pensiunan yang awalnya merasa bahagia karena tidak lagi lelah akibat harus mengejar waktu untuk bekerja. Namun setelah beberapa lama (beberapa minggu atau bulan), muncul perasaan ada sesuatu yang hilang akibat tidak adanya rutinitas.
Hal ini umum terjadi pada orang yang workaholic sehingga tidak lagi sempat untuk menjalin pertemanan dengan pihak lain di luar kantor. Kondisi ini sangat berbahaya, karena seringkali ketika sudah keluar dari perusahaan, tidak semua hubungan pertemanan masih terjalin dengan baik seperti saat masih bekerja.
“Setelah pensiun mau main sepuasnya bersama keluarga”. Mungkin itu yang ada di pikiran Anda. Namun sayangnya, terkadang anggota keluarga juga punya kesibukannya masing-masing. Misalnya, anak yang masih remaja lebih senang bergaul dengan teman-temannya di luar rumah. Sementara pasangan mungkin saja belum memasuki usia pensiun sehingga masih sibuk bekerja setiap hari.
Post power syndrome adalah kondisi masalah kesehatan mental yang terjadi akibat seseorang kehilangan kekuasaan atau jabatannya, sehingga menyebabkan penurunan harga diri. Biasanya ini terjadi pada orang yang pensiun setelah menduduki posisi tinggi di tempat kerjanya.
Kenyataannya memasuki masa pensiun tidaklah seburuk itu. Jika kita melihat dari sisi lain, banyak hal positif yang bisa dilakukan ketika memasuki masa pensiun, dan banyak juga orang yang berhasil menjalani masa pensiunnya dengan bahagia. Mereka menikmati masa pensiun sebagai masa yang ditunggu-tunggu dan menyenangkan, sehingga mereka menjalani masa pensiun sebagai masa yang indah dan bahagia dalam pencapaian hidupnya. Mereka berhasil menyusun berbagai langkah untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan pada masa tua mereka, terutama masalah keuangan yang tak lagi stabil.
Setiap karyawan berharap dapat menjalani masa tuanya dengan bahagia. Ketika memasuki masa tua tersebut, sebagian pensiunan dapat menjalaninya dengan bahagia. Namun tidak sedikit dari para pensiunan yang mengalami hal sebaliknya, dimana masa tua dijalani dengan rasa tidak bahagia, karena masih punya banyak masalah finansial serta tanggung jawab lainnya yang harus dipenuhi.
Salah satu yang harus dipersiapkan saat memasuki masa pensiun adalah persiapan finansial/dana pensiun yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kita di masa tua atau saat tidak lagi mendapatkan penghasilan rutin. Penting untuk mempersiapkan dana pensiun agar Anda mampu hidup mandiri secara finansial di masa tua, mengingat anak-anak kita juga sudah berkeluarga dan perlu membiayai kebutuhan keluarganya masing-masing.
Di masa pensiun kita tidak lagi aktif mendapatkan penghasilan seperti pada usia-usia produktif sebelumnya. Oleh karena itu, kita perlu melakukan persiapan sedini mungkin untuk mengumpulkan dana pensiun, yang dapat dilakukan dengan cara:
1. Mengatur perencanaan keuangan sejak dini. Anda perlu memperhitungkan biaya hidup ketika memasuki masa pensiun, mulai dari perkiraan kebutuhan dan keinginan. Contohnya biaya jalan-jalan atau biaya operasional sehari-hari yang diperlukan untuk menjalani kehidupan setelah berhenti bekerja, sampai harta yang ingin diwariskan kepada orang-orang tercinta. Dengan demikian Anda dapat menentukan jumlah tabungan yang perlu dikumpulkan untuk dana pensiun kelak.
2. Membuat perencanaan keuangan dengan baik. Langkah penting lainnya dalam persiapan masa pensiun yang sukses adalah membuat perencanaan keuangan dengan benar. Hal ini akan membantu Anda mengelola keuangan dengan bijak selama masa pensiun. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membuat perencanaan keuangan dalam mempersiapkan dana pensiun:
3. Membuat perencanaan untuk berwirausaha. Membangun jiwa berwirausaha tidaklah berbeda dari aktivitas bekerja seperti yang dilakukan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada orientasi dan proses untuk memulai secara mandiri tanpa adanya atasan. Membuat perencanaan wirausaha/bisnis bukanlah hal mudah. Oleh karena itu kita perlu perencanaan yang matang serta mendapatkan dukungan dari keluarga, terutama dari pasangan hidup Anda (suami/istri). Anda bisa melakukan survei atau kunjungan ke tempat wirausaha yang Anda minati, lalu sekaligus mempelajari proses dan risikonya.
Dengan memahami dan mengenali hal-hal yang penting pada masa produktif saat ini, maka Anda dapat merencanakan masa pensiun dengan berbagai perhitungan yang relevan, sekaligus mempersiapkan mental dengan matang. Tujuannya ketika masa pensiun tiba, Anda akan dapat menikmati masa pensiun dengan tenang dan bahagia.
Penulis:
Bayu Setiaji & Syahria Harini
Senior Management Consultant
Editor:
Ivan Mulyadi
Subscribe our latest insight and event
FOLLOW US
© 2024 ONE GML Consulting