People
Di era society 5.0 saat ini, kamu harus jeli dalam melihat peluang kerja, sebab banyak profesi baru yang sedang naik daun dan banyak dicari perusahaan. Tak hanya profesi di bidang pemasaran digital saja, lowongan kerja di bidang IT juga terbuka lebar.
Apalagi di tengah pertumbuhan startup yang pesat di Indonesia, pekerjaan programmer, web developer, hingga full stack developer semakin dicari. Nah, untuk kamu yang tertarik menjadi full stack developer, yuk cari tahu pengertian full stack developer berikut skill yang harus kamu kuasai.
Apa Itu Full Stack Developer?
Full stack developer adalah sebutan untuk orang yang berprofesi sebagai developer website, baik dari sisi front end maupun back end. Selain itu, seorang full stack developer bisa saja diminta untuk mengembangkan aplikasi, melakukan debugging, troubleshooting, bahkan menambahkan fitur baru. Dari segi front end developer tugasnya mengerjakan berbagai hal yang bisa dilihat oleh user, seperti UI/UX, HTML/CSS, hingga bahasa pemrograman JavaScript.
Sementara untuk back end developer bertugas menangani segala aspek yang tidak bisa pengguna lihat dari suatu website. Artinya, seorang full stack developer bagian back end perlu memahami semua elemen yang berkaitan dengan database, server, keamanan website, struktur web, content management, hingga bahasa pemrograman. Bahasa pemrogramannya bisa PHP, Ruby, Python, dan lainnya.
Seorang full stack developer perlu mempelajari bahasa pemrograman front end, yaitu HTML, CSS, dan JavaScript. HTML adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membangun struktur halaman website. Lalu CSS dapat membantu kamu memodifikasi tampilan website. Sementara JavaScript akan memberikan kamu jalan untuk membuat website lebih interaktif atau bisa membuat audiens senang mengakses website dalam waktu yang lama.
Pada bagian back end, bahasa pemrograman yang penting untuk kuasai adalah JavaScript, Python, Java, Ruby, PHP, dan C++. Memiliki pengetahuan yang lengkap terkait bahasa pemrograman back end akan memudahkan kamu memahami cara kerja database, autentikasi pengguna, hingga mengintegrasikan berbagai fungsi yang sudah ada di front end. Saat ini, kamu bisa mempelajari bahasa pemrograman Python dan Java melalui kursus online gratis yang ada di aplikasi siap kerja QuBisa:
Aplikasi dan website memang membutuhkan database sebagai tempat penyimpanan data. Untuk itu, kamu perlu menguasai satu hingga dua jenis sistem manajemen database disertai cara kerjanya. Sistem manajemen database yang populer, di antaranya ada MySQL, Oracle, SQL Server, MongoDB, dan Redis.
Walau tidak dituntut untuk jago desain, paling tidak kamu harus memahami dasar UI dan UX. UI adalah singkatan dari user interface, yaitu semua hal yang berkaitan dengan tampilan aplikasi atau website secara visual. Sementara UX merupakan kepanjangan dari user experience, yaitu kemampuan untuk mengintegrasikan setiap fungsi yang ada dalam aplikasi atau website sehingga mudah dipahami pengguna. Di sinilah pentingnya kamu mempelajari struktur website dan aplikasi.
Sebagai full stack developer, kamu juga harus paham cara menggunakan version control system. Apa itu VCS? VCS adalah alat untuk merekam setiap perubahan yang terjadi pada project. Mengingat kamu harus berkolaborasi dengan tim lain, VCS ini akan membantu kamu mengetahui perubahan coding yang sudah dilakukan. Jadi, saat ada coding error, kamu bisa mengatasinya dengan lebih tenang.
Selain skill pada lima poin di atas, full stack developer juga perlu memiliki pengetahuan mengenai algoritma dan struktur data, supaya bisa memberikan solusi terhadap permasalahan user.
Saat ini, sebagai platform e-learning yang menjawab kebutuhan tantangan digital. QuBisa tak hanya menjadi salah satu pilihan kursus kartu Prakerja.
Ya, di QuBisa juga sedang diadakan Full Stack Developer Bootcamp & Apprenticeship yang akan membimbing kamu untuk menjadi seorang full stack developer yang siap kerja.
Gilang Maulani
QuBisa
Subscribe our latest insight and event
FOLLOW US
© 2024 ONE GML Consulting